Disebuah desa terdapat kehidupan keluarga miskin yang hidup dirumah gubuk sederhana, keluarga tersebut terdiri dari seorang ayah, istri (ibu) dan anak-anaknya. Akan tetapi keluarga tersebut hidup apa adanya akan tetapi sang ayah berikhtiar bekerja keras serabutan tidak tetap setiap harinya dan tak henti selalu memanjatkan do’a kepada Allah SWT.
Disuatu hari kehidupan keluarga tersebut sedang habis kebutuhan pokoknya, lalu sang ayah harus mencari pekerjaan lagi untuk memberikan nafkah keluarganya dan keluar rumah pagi hari agar segera mendapat pekerjaan dimanapun tempatnya.
Pada saat sang ayah terlengah dijalan, sang ayah mendengar suara yaitu panggilan bagi orang yang beriman, suara adzan yang terdengar di pengeras suara musholla. Sang ayah menghentikan perjalanannya tersebut, kemudian beliau masuk ke musholla untuk melaksanakan sholat dzuhur, berdzikir dan tak lupa berdoa.
Selesai sholat beliau melanjutkan perjalanannya dan mendengar suara seseorang yang meminta tolong, kemudian beliau mendatangi suara tersebut, ternyata ibu (seorang ibu) sedang dirampas barangnya oleh pencuri, dengan sigap sang ayah mengejar pencuri yang lari tidak jauh darinya dan mendapatkan pencuri itu, sang ayah kemampuannya menangkap pelaku itu dan benar ditangan pencuri itu ada tas hasil rampasannya dari seorang ibu-ibu yang berteriak tadi, karena rasa iba dan rasa kemanusiaan sang ayah yang sangat besar, pencuri itu dilepaskan setelah tas yang dirampasnya diserahkan kepada seorang lelaki yang menghentikan perilaku jahatnya, kemudian sang ayah mengembalikan tas kepada ibu pemilik tas dan tak disangka rasa terimakasih pemilik tas memberikan sesuatu kepada seorang yang menolongnya dan diterima oleh sang ayah.
Sebelum pulang kerumah sang ayah membelanjakan kebutuhan untuk keluarganya dirumah berupa sembako, dan sampai dirumah sang ayah mengajak istri dan anak-anaknya bersyukur kepada Allah SWT karena mendapatkan rizki yang tak terduga dan cukup untuk sehari-harinya.
مَنْ سَارَ عَليَ الدَّرْبِ وَصَلَ
“Barang siapa yang berjalan diatas jalannya, makan sampailah ia”
وَ إِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَ لَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَيدِيْدٌ
“Bersyukurlah atas apa yang tuhanmu berikan dan janganlah kamu mengkufurinya” (QS. Ibrohim : 7)
—————————————
Ditulis oleh Fahri Husaini
Kelas 2 MTs. Darul Ulum
—————————————